Selasa, 30 Juli 2013

E-book fikih kelas 1 MI

bagi adik-adik yang ingin belajar dengan mudah pelajaran fikih silakan di lihat disini! http://www.4shared.com/file/XNnotqGm/E-Book_Fikih_kls_1_1.html

Senin, 24 Juni 2013

PPT Orientasi Prodi S1 PGMI di Indonesia

tinggal klik ok disini

Orientasi Program Studi S1 PGMI Indonesia



ORIENTASI PROGRAM STUDI S1 PGMI DI INDONESIA
Oleh : Silfi Laili Istifadah
Diajukan untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah
Pembelajaran ICT

A.  Latar Belakang Berdirinya PGMI
Perguruan tinggi sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) diharapkan mampu menggali dan menumbuhkembangkan, sekaligus menyebarluaskan ilmu pengetahuan kepada peserta didik (mahasiswa). Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab ilmiah dan akademik. Upaya ini harus diorientasikan atas kepentingan peserta didik dan masyarakat pengguna jasa pendidikan (stakeholder).
Dalam konteks era global, pendidikan mau tidak mau akan memasuki globalisasi pendidikan, dengan globalisasi ini, menuntut perguruan tinggi untuk lebih terbuka dan transparan serta melakukan daya banding dan daya saing (benchmark) di tengah lingkungannya, baik dalam skala lokal maupun global. Antisipasi ke arah ini, telah dituangkan dalam PP. No. 19 tahun 2005, secara tegas tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan, pada dasarnya memacu praktisi pendidikan, pengelola pendidikan, para dosen, guru dan masyarakat untuk lebih serius membenahi pendidikan. Persoalannya, di tengah tuntutan pada era globalisasi pendidikan, justru kita tengah menghadapi kesulitan dalam mendesain kurikulum pendidikan, pemenuhan sumber belajar, SDM dan kompetensi Dosen, mutu output/outcome pendidikan, pembiayaan pendidikan,
lemahnya sistem rekrutmen, bahkan SDM pimpinan.

Minggu, 23 Juni 2013

Video surat untuk Calon Ibu Mertua

mari yuk.....kita lihat video tersebut,....Tinggal klik ok!
teman-teman bagi yang ingin tahu cara membelajarkan penjaskes dengan cara sebuah permainan silakan klik ok !

pengembangan Indikator fikih Mi



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Alasan Pengembangan Indikator
Pengembangan indikator sangat bermanfaat bagi pendidik maupun peserta didik, beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain (Materi Workshop Penulisan Bahan Perkuliahan 2B, 2007) :
1.         Memberikan arah bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan
2.         Memandu pendidik untuk merencanakan pembelajaran, menyelenggarakan dan   mengevaluasi kegiatan belajar mengajar
3.         Memandu peserta didik untuk belajar dan membantu menentukan prioritas-prioritas
4.         Memungkinkan pendidik untuk menganalisa tingkat efektifitas pembelajaran yang diselenggarakan
5.         Menunjukkan kepada peserta didik tentang sistem nilai yang dilakukan
6.         Memandu peserta didik untuk melakukan penilaian mandiri
7.         Membuat pembelajaran lebih fokus dan terorganisir
8.         Basis menganalisis tingkat berfikir kognitif yang diharapkan dari peserta didik
9.         Memberikan model kepada peserta didik untuk mengembangkan tujuan pembelajaran

B.     Langkah – Langkah Pengembangan Indikator Fikih MI
Cara mengembangkan kompetensi dasar dalam indikator  pada pelajaran fikih MI, langkah yang perlu dilakukan adalah mengembangkan terlebih dahulu standar kompetensi mata pelajaran berdasarkan pemetakan standar. Selanjutnya berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran fikih MI inilah kompetensi dasar dan indikator dikembangkan.
Jika digambarkan pengembangan kompetensi dasar dan indikator Fikih MI adalah sebagai berikut :





Standar Kompetensi Mata Pelajaran
 



Kompetensi Dasar
 



Indikator

Untuk mekanisme pengembangan indikator, dapat dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3. Menganalisis kebutuhan dan potensi
4. Merumuskan indikator, dan
5. Mengembangkan indikator penilaian
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut :
1.   Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2.   Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD
3.   Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan kompetensi
4.   Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
5.   Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi, unsur-unsur secara lengkap dikenal dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree) (Suparman, 1995).
Ø Audience adalah pebelajar yang akan belajar.
Ø Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh pebelajar setelah selesai proses pembelajarannya.
Ø Condition adalah batasan yang dikenakan kepada pebelajar atau alat yang digunakan pebelajar saat mereka dites, bukan pada saat mereka belajar.
Ø Degree adalah tingkat keberhasilan pebelajar dalam mencapai perilaku tersebut.
Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan. Klasifikasi tingkat kompetensi berdasarkan kata kerja yang digunakan disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Kompetensi Kata Kerja Operasional
No
Klasifikasi Tingkat Kompetensi
Kata Kerja Operasional yang Digunakan
1
Berhubungan dengan mencari keterangan (dealing with retrieval)
  1. Mendeskripsikan (describe)
  2. Menyebutkan kembali (recall)
  3. Melengkapi  (complete)
  4. Mendaftar (list)
  5. Mendefinisikan (define)
  6. Menghitung (count)
  7. Mengidentifikasi (identify)
  8. Menceritakan (recite)
  9. Menamai (name)
2
Memproses (processing)
  1. Mensintesis (synthesize)
  2. Mengelompokkan (group)
  3. Menjelaskan (explain)
  4. Mengorganisasikan (organize)
  5. Meneliti/melakukan eksperimen (experiment)
  6. Menganalogikan (make analogies)
  7. Mengurutkan (sequence)
  8. Mengkategorikan (categorize)
  9. Menganalisis (analyze)
  10. Membandingkan (compare)
  11. Mengklasifikasi (classify)
  12. Menghubungkan (relate)
  13. Membedakan (distinguish)
  14. Mengungkapkan sebab (state causality)
3
Menerapkan dan mengevaluasi
  1. Menerapkan suatu prinsip (applying a principle)
  2. Membuat model (model building)
  3. Mengevaluasi (evaluating)
  4. Merencanakan (planning)
  5. Memperhitungkan/meramalkan kemungkinan (extrapolating)
  6. Memprediksi (predicting)
  7. Menduga/Mengemukakan pendapat/ mengambil kesimpulan (inferring)
  8. Meramalkan kejadian alam/sesuatu (forecasting)
  9. Menggeneralisasikan (generalizing)
  10. Mempertimbangkan /memikirkan kemungkinan-kemungkinan (speculating)
  11. Membayangkan /mengkhayalkan/ mengimajinasikan (Imagining)
  12. Merancang (designing)
  13. Menciptakan (creating)
  14. Menduga/membuat dugaan/ kesimpulan awal (hypothezing)

Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indikator  yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, Afektif dan
Psikomotorik.
a. Kognitif meliputi :
1. Knowledge (pengetahuan) yaitu menyebutkan, menuliskan, menyatakan, mengurutkan, mengidentifikasi, mendefinisikan, mencocokkan, memberi nama, memberi lebel, dan melukiskan.
2. Comprehension (pemahaman) yaitu, menerjemahkan, mengubah, menggeneralisasikan, menguraikan, menuliskan kembali, merangkum, membedakan, mempertahankan, menyimpulkan, mengemukakan pendapat, dan menjelaskan.
3. Application (penerapan) yaitu, mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, mengubah, menggunakan, menunjukkan, mempersiapkan, dan menghitung.
4.       Analysis (analisis) yaitu, menguraiakan, membagi-bagi, memilih dan membedakan.
5. Synthesis (sintesis) yaitu, merancang, merumuskan, mengorganisasikan,   menerapkan, memadukan, dan merencanakan.
6. Evaluation (evaluasi) yaitu, mengkritisi, menafsirkan, mengadili, dan memberikan evaluasi.
b. Efektif meliputi :
1. Receiving (penerimaan) yaitu mempercayai, memilih, mengikuti, bertanya, dan mengalokasikan.
2. Responding ( menanggapi) yaitu konfirmasi, mejawab, membaca, membantu, melaksanakan, melaporkan, dan menampilkan.
3.  Valuing (penamaan nilai) yaitu menginisiasi, megundang, melibatkan, mengusulkan, dan melakukan.
4. Organisation (pengorganisasian) yaitu, memverivikasi, menyusun, menyatukan, menghubungkan, dan mempengaruhi.
5.  Characterization (karakterisasi) yaitu menggunakan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini.
c. Psikomotorik meliputi :
1. Observing (pengamatan) yaitu, mengamati proses, memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi perhatian pada sebuah artikulasi.
2.  Initation (peniruan) yaitu melatih, mengubah, membongkar sebuah struktur, membangun kembali sebuah struktur dan menggunakan sebuah model.
3. Practicing (pembiasaan) yaitu, membiasakan prilaku yang sudah dibentuknya, mengontrol kebiasaan agar tetap konsisten.
4. Adapting (penyesuaian) yaitu, menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model.
Indikator dapat dikatakan baik apabila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
1.   Konsisten dengan standar kompetensi mata pelajaran,
2.   Dinyatakan dengan jelas,
3.   Dapat diukur dengan jelas,
4.   Realistik dan dapat dilakukan,
5.   Sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, dan
6.   Dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia.

C.    Contoh Pengembangan Indikator

Kelas III, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI  DASAR
INDIKATOR
1.      Mengenal salat sunah rawatib

1.1   Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib














1.1.1 Menjelaskan pengertian shalat sunnah rawatib
1.1.2 Menyebutkan waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib (Qabliyah dan Ba’diyah)
1.1.3 Menyatakan hukum dan bilangan rakaat shalat-shalat sunnah rawatib
1.1.4 Memberi contoh keutamaan-keutamaan dan pahala shalat sunnah rawatib
1.1.5 Membedakan antara shalat sunnah rawatib muakkad dengan rawatin ghairu muakkad
1.2  Mempratikkan tata cara salat rawatib
1.2.1 Menyebutkan tata cara sholat sunnah rawatib
1.2.2 Melafalkan niat shalat sunnah rawatib
1.2.3 Mengikuti gerakan serta bacaan dalam melakukan shalat sunnah rawatib
1.2.4 Mempraktekkan niat dan gerakan serta bacaan shaalat sunnah rawatib secara kelompok
2. Mengenal salat Jumat

2.1 Mengenal ketentuan salat Jumat












2.1.1 Menjelaskan pengertian tentang shalat jum’at
2.1.2 Membedakan syarat wajib dan syarat sah shalat jum’at
2.1.3 Menjelaskan hukum shalat jum’at
2.1.4 Menunjukkan waktu shalat jum’at
2.1.5 Menyebutkan hal-hal yang disunnahkan sebelum dan waktu masuk mengerjakan shalat jum’at
2.1.6 Mengurutkan tata cara pelaksanaan shalat jum’at
2.2 Membiasakan mengikuti shalat Jumat
2.2.1 Melafalkan niat shalat jum’at
2.2.2 Mengikuri niat dan gerakan serta bacaan dalam shalat sunnah rawatib
2.2.3 Mempraktekkan niat dan gerakan serta bacaan dalam shalat sunnah rawatib secara kelompok
3. Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit
3.1 Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit









3.1.1 Menjelaskan hukum melakukan shalat bagi orang yang sakit
3.1.2 Menyebutkan posisi-posisi shalat yang dilakukan oleh orang yang sakit
3.1.3 Mengurutkan tata cara shalat dalam keadaan sakit
3.1.4 memberi contoh jenis-jenis sakit apa saja yang membolehkan seseorang shalat dengan duduk, berbaring dan terlentang
3.2   Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan sakit
3.2.1 Mempraktekkan cara shalat ketika sakit dengan duduk
3.2.2 Mempraktekkan cara shalat ketika sakit dengan berbaring
3.2.3 Mempraktekkan cara shalat ketika sakit dengan terlentang











Kelas III, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI  DASAR
INDIKATOR
1. Mengenal puasa Ramadhan
1.1 Menjelaskan ketentuan  puasa Ramadhan













1.1.1 Menjelaskan pengertian puasa ramadhan
1.1.2 Menunjukkan waktu pelaksanaan puasa ramadhan
1.1.3 Membedakan antara syarat wajib dan syarat sah puasa ramdhan
1.1.4 Melafalkan niat dan doa  berbuka puasa
1.1.5 Menyatakan rukun puasa ramadhan
1.1.6 Memberi contoh amalan-amalan sunnah di bulan ramadhan
1.1.7 Menyebutkan amalan- amalan makruh dilakukan waktu berpuasa
1.1.8 menunjukkan orang-orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa ramadhan
1.1.9 Menjawab pertanyaan tentang macam-macam puasa
1.2  Menyebutkan hikmah puasa Ramadhan
1.2.1 Menyebutkan cerita/kisah terkait dengan hikmah puasa ramadhan
1.2.2 Menyebutkan berbagai hikmah berpuasa ramadhan
2. Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadhan

2.1 Menjelaskan ketentuan shalat tarawih












2.1.1 Menjelaskan pengertian shalat tarawih
2.1.2 Melafalkan niat shalat tarawih
2.1.3 Menyebutkan bilangan shalat tarawih
2.1.4 Menyatakan hukum melaksanakan shalat tarawih
2.1.5 Menunjukkan waktu pelaksanaan shalat tarawih
2.1.6 Menyebutkan keutamaan shalat tarawih
2.1.7 Mempraktekkan niat, gerakan dan bacaan shalat tarawih
2.1.8 Melafalkan bacaan-bacaan yang diucpkan leh bilal dan jama’ah pada waktu shalat tarawih
2.2 Menjelaskan ketentuan salat witir










2.2.1 Menjelaskan pengertian shalat witir
2.2.2 Melafalkan niat shalat witir
2.2.3 Menyebutkan bilangan rakaat shalat witir
2.2.4 Menunjukkan waktu pelaksanaan shalat shalat witir
2.2.5 Menyatakan hukum pelaksanaan shalat witir
2.2.6 Mempraktekkan niat, gerakan serta bacaan shalat witir
2.3   Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam bulan Ramadhan
2.3.1 Menjelaskan keutaman-keutamaan yang ada dalam bulan ramadhan
2.3.2 Menyusun daftar kegiatan apa saja yang utama di bulan ramadhan
2.3.3 Menyebutkan manfaat-manfaat membaca Al Qur’an dalam bulan ramadhan
2.3.4 Memberi contoh sikap/kegiatan yang baik yang dapat dilakukan di bulan ramadhan


D.    Penentuan Materi Pembelajaran Fikih
Keberhasilan pembelajaran fikih secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator.
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut.
Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, guru dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan tersebut. Selain itu guru juga dituntut untuk bisa mengevaluasi materi pembelajaran baik yang terdapat pada buku paket materi ajar, LKS maupun dari sumber lain yang relevan.
     Langkah-langkah untuk menyusun materi pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan materi pelajaran yang berisi pokok-pokok isi materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar.
2.   Materi pelajaran dirinci atau diuraikan meliputi batasan ruang lingkupnya baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian diurutkan dan ditunjukkan keterkaitan antar isi materi yang dipelajari dengan nilai fungsi belajar fikih.
3.   Isi materi disesuaikan dengan kemampuan tingkat perkembangan berfikir dan kebutuhan beragam siswa.
4.   Mengidentifikasi butir-butir materi pelajaran berdasarkan rumusan butir-butir sub indikator.
5.  Menentukan butir-butir materi pelajaran yang sesuai dengan butir-butir sub indikator.
6. Tulis butir-butir materi pelajaran di dalam kolom bahan pelajaran.
Pemilihan atau penentuan materi pembelajaran fikih harus disesuaikan dengan butir-butir materi yang telah digariskan di dalam standar isi. Selain itu, pemilihan materi fikih juga disesuaikan dengan tingkat kelas, peserta didik, situasi, dan kondisi yang melingkupinya serta kompetensi dasar yang harus dicapai pada setiap tingkat. Di samping itu, pemilihan materi harus dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa dan kecakapan hidup.
Menurut Reigeluth (1987 : 98) mengklasifikasikanmateri pelajaran menjadi  4 jenis, yaitu :
1.   Fakta adalah asosiasi antara objek, peristiwa atau symbol yang ada atau mungkin ada dalam lingkungan nyata atau imajinasi. Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya. Misalnya peristiwa diperintahkannya sholat 5 waktu.
2.   Konsep adalah sekelompok objek atau peristiwa atau symbol yang memiliki karakteristik umum yang sama dan diidentifikasi dengan nama yang sama. Materi konsep berupa pengertian, defiisi, hakikat inti isi. Misalnya konsep tentang sholat, puasa, zakat dan haji.
3.   Prinsip adalah hubungan sebab akibat antara konsep. Materi jenis prinsip berupa dalil, postulat, rumus, adagium, dan paradigma. Misalnya hubungan diperintahkannya sholat dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar.
4.   Prosedur adalah urutan langkah untuk mencapai suatu tujuan, memecahkan masalah tertentu, atau membuat sesuatu. Materi jenis proedur berupa langkah – langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya wudhu, sholat, naik haji dan lain sebagainya.

E.     Ruang Lingkup Fikih
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a.       Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
  1. Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.









BAB III
KESIMPULAN
          Di antara manfaat pengembangan indikator, antara lain :
1.      Memberikan arah bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan
2.      Memandu pendidik untuk merencanakan pembelajaran, menyelenggarakan dan   mengevaluasi kegiatan belajar mengajar
3.      Memandu peserta didik untuk belajar dan membantu menentukan prioritas-prioritas
4.      Memungkinkan pendidik untuk menganalisa tingkat efektifitas pembelajaran yang diselenggarakan
5.      Menunjukkan kepada peserta didik tentang sistem nilai yang dilakukan
6.      Memandu peserta didik untuk melakukan penilaian mandiri
7.      Membuat pembelajaran lebih fokus dan terorganisir
8.      Basis menganalisis tingkat berfikir kognitif yang diharapkan dari peserta didik
9.      Memberikan model kepada peserta didik untuk mengembangkan tujuan pembelajaran
Untuk mekanisme pengembangan indikator, dapat dikembangkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.       Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
2.       Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3.       Menganalisis kebutuhan dan potensi
4.       Merumuskan indikator, dan
5.       Mengembangkan indikator penilaian
Langkah-langkah untuk menyusun materi pelajaran adalah sebagai berikut:
1.    Menyiapkan materi pelajaran yang berisi pokok-pokok isi materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar.
2.    Materi pelajaran dirinci atau diuraikan meliputi batasan ruang lingkupnya baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemudian diurutkan dan ditunjukkan keterkaitan antar isi materi yang dipelajari dengan nilai fungsi belajar fikih.
3.    Isi materi disesuaikan dengan kemampuan tingkat perkembangan berfikir dan kebutuhan beragam siswa.
4.    Mengidentifikasi butir-butir materi pelajaran berdasarkan rumusan butir-butir sub indikator.
5.    Menentukan butir-butir materi pelajaran yang sesuai dengan butir-butir sub indikator.
6.    Tulis butir-butir materi pelajaran di dalam kolom bahan pelajaran
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
1.         Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara thaharah, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
2.         Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.




















DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Makky, Ainul Yaqin Abduallah. 2009. Fikih Kelas 3. Sidoarjo : Media Ilmu
Modul pengembangan indikator
Permen Diknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
Uzer, Usman. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
http// google.pengembangan indikator.com//htm, 19.17 WIB